Mandiri Institute Insight: Perkuat Ekosistem Keuangan Berkelanjutan di Indonesia – Transisi menuju pembangunan hijau kini menjadi fokus global dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Indonesia, dengan kekayaan sumber daya alamnya, turut mengambil peran strategis dalam upaya ini. Dalam acara Mandiri Institute Insight 2024, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Eka Fitra, menyampaikan pentingnya kolaborasi dan diskusi lintas sektor untuk menjembatani implementasi ESG (Environmental, Social, and Governance) global dengan kesiapan sektor keuangan dan bisnis di Indonesia.
Baca juga : Inilah Fungsi Utama dari Berdirinya Perbankan
Kolaborasi Mandiri Institute dan Bursa Efek Indonesia
Acara ini merupakan hasil kajian yang dilakukan oleh Mandiri Institute berkolaborasi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait adopsi ESG sektor swasta di Indonesia dengan tema “Bridging the Impact”. Kolaborasi ini telah menghasilkan tiga kajian penting tentang bonus new member 100 implementasi keberlanjutan di Indonesia sejak 2022. Direktur Pengembangan Bisnis BEI, Jeffrey Hendrik, menyampaikan bahwa BEI bersama dengan OJK dan stakeholders terkait terus berupaya melakukan pengembangan aspek ESG serta sustainability di pasar modal Indonesia untuk meningkatkan daya saing.
Komitmen Indonesia dalam Pembangunan Hijau
Sebagai bagian dari tren global menuju ekonomi hijau, Indonesia berkomitmen dalam persiapan COP29 di Baku, Azerbaijan, untuk memastikan pembangunan yang hijau, tangguh, dan inklusif. Indonesia bertujuan mengurangi emisi gas bandito slot rumah kaca menuju nol pada tahun 2060 atau lebih cepat, serta menghindari 1 miliar ton emisi karbon dioksida. Dalam konteks ini, industri perbankan memegang peran penting dalam mendorong transformasi bisnis dan integrasi ESG.
Dukungan Bank Mandiri terhadap Keberlanjutan
Bank Mandiri telah mendukung rencana pemerintah dengan konsisten mendorong kontribusi perseroan terhadap pembiayaan keberlanjutan dan pembiayaan hijau. Hingga kuartal III 2024, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit ke sektor berkelanjutan sebesar Rp 285 triliun, atau 22,9% dari total kredit Bank Mandiri. Dari nilai tersebut, pembiayaan ke sektor hijau telah menembus Rp 142 triliun, setara dengan 11,4% dari total penyaluran kredit Bank Mandiri di kuartal III 2024.
Peluncuran Laporan ESG Implementation 2024
Dalam diskusi ini, Bank Mandiri juga meluncurkan laporan ESG Implementation 2024, hasil riset kolaborasi dengan Bursa Efek Indonesia. Laporan ini memberikan gambaran implementasi ESG di perusahaan tercatat dan tidak tercatat, serta menyoroti tantangan dan peluang dalam keuangan berkelanjutan di Indonesia. Beberapa temuan utama dalam laporan ini meliputi bahwa mayoritas perusahaan tercatat (87%) mengadopsi ESG untuk meningkatkan nilai perusahaan, sementara 80% terdorong oleh kebijakan pemerintah.
Strategi Pasar Karbon Indonesia
Pasar karbon Indonesia difokuskan pada strategi bertahap yang mencakup pasar karbon wajib, pasar karbon sukarela, dan pajak karbon. Pajak karbon yang direncanakan mulai diterapkan pada 2025 menjadi prioritas utama untuk memperkuat ekosistem pasar karbon. Strategi ini diharapkan mampu mendukung integrasi sistem perdagangan emisi pada 2025, sekaligus meningkatkan efisiensi dan efektivitas pasar karbon sukarela.
Kesimpulan
Mandiri Institute Insight 2024 menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat ekosistem keuangan berkelanjutan di Indonesia. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk BEI dan OJK, serta komitmen dari sektor perbankan seperti Bank Mandiri, Indonesia dapat mencapai tujuan pembangunan hijau yang tangguh dan inklusif.