Mengenal Jenis Kartu Debit dari Mandiri

Mengenal Jenis Kartu Debit dari Mandiri

Mengenal Jenis Kartu Debit dari Mandiri – Menabung di bank tampaknya menjadi kegiatan esensial yang dilakukan setiap orang. Saat mau menabung, calon nasabah disodorkan dengan berbagai macam pilihan kartu debit yang memiliki kekuatannya masing-masing. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) selaku bank himbara pun menawarkan berbagai jenis kartu debit. Kartu debit Mandiri ini dapat digunakan nasabah untuk transaksi di mesin ATM ataupun mesin EDC. Pembayaran untuk berbagai kebutuhan bisa dilakukan dengan mudah berkat adanya kartu debit, salah satunya adalah dari Bank Mandiri. Kartu debit Mandiri terdiri dari enam jenis yang bisa digunakan untuk membayar berbagai macam kebutuhan. Seperti kartu debit pada umumnya, terdapat limit yang diberlakukan untuk setiap jenisnya. Jika Anda berencana menggunakan kartu debit Mandiri atau telah memilikinya, tidak ada salahnya untuk memahami masing-masing penggunaannya secara lebih komprehensif. Sebelum mengenali jenis-jenis kartu debit Mandiri, pahami dulu syarat pembuatannya. Mari simak selengkapnya di bawah ini.

Kartu Debit Mandiri Silver VISA

Kartu ATM Mandiri Silver VISA mengenakan biaya administrasi sebesar Rp4.500 per bulannya. Berikut adalah limit untuk setiap layanan yang disediakan oleh jenis debit Mandiri ini:

ATM Jenis Transaksi Limit
Tarik tunai Rp10 juta
Transfer ke sesama rekening Mandiri Rp50 juta
Transfer antar bank Rp10 juta
Pembayaran tagihan atau pembelian Rp50 juta
EDC Tarik tunai Rp1 juta
Pembayaran tagihan atau pembelian Rp2 juta
Beli isi ulang produk telekomunikasi Rp5 juta
Top up Mandiri Prepaid Rp50 juta
Belanja Rp50 juta
CDM Setor tunai Rp50 juta
Merchant Tarik tunai Rp1 juta
Belanja offline dan online Rp50 juta

Kartu Debit Mandiri Platinum GPN

Ketentuan biaya administrasi untuk Kartu ATM Mandiri Platinum GPN adalah sebesar Rp8.500 yang masih lebih rendah dibandingkan dengan Mandiri VISA. Berikut adalah fitur kartu ATM Mandiri Platinum debit ini beserta limitnya:

Baca Juga :  Inilah Berbagai Jenis Kartu ATM BCA

ATM Jenis Transaksi Limit
Tarik tunai Rp10 juta
Transfer ke sesama rekening Mandiri Rp100 juta
Transfer antar bank Rp25 juta
Pembayaran tagihan atau pembelian Rp100 juta
EDC Tarik tunai Rp1 juta
Pembayaran tagihan atau pembelian Rp3 juta
Beli isi ulang produk telekomunikasi Rp50 juta
Top up Mandiri Prepaid Rp100 juta
Belanja Rp100 juta
CDM Setor tunai Rp50 juta
Merchant Tarik tunai Rp1 juta
Belanja offline dan online Rp100 juta

Kartu Debit Mandiri Gold VISA

Jenis kartu debit Mandiri selanjutnya adalah Gold VISA yang memiliki ketentuan biaya administrasi sebesar Rp5.500

ATM Jenis Transaksi Limit
Tarik tunai Rp10 juta
Transfer ke sesama rekening Mandiri Rp50 juta
Transfer antar bank Rp10 juta
Pembayaran tagihan atau pembelian Rp50 juta
EDC Tarik tunai Rp1 juta
Pembayaran tagihan atau pembelian Rp2 juta
Beli isi ulang produk telekomunikasi Rp5 juta
Top up Mandiri Prepaid Rp50 juta
Belanja Rp50 juta
CDM Setor tunai Rp50 juta
Merchant Tarik tunai Rp1 juta
Belanja offline dan online Rp50 juta

Kartu Debit Mandiri Platinum VISA

Dari jenis-jenis kartu ATM Mandiri yang tersedia, kategori Platinum VISA adalah yang memiliki level tertinggi. Biaya administrasi per bulannya sebesar Rp8.500. Berikut adalah fitur-fitur layanan dan limit dari kartu ATM Mandiri Platinum Visa:

ATM Jenis Transaksi Limit
Tarik tunai Rp10 juta
Transfer ke sesama rekening Mandiri Rp100 juta
Transfer antar bank Rp25 juta
Pembayaran tagihan atau pembelian Rp100 juta
EDC Tarik tunai Rp1 juta
Pembayaran tagihan atau pembelian Rp3 juta
Beli isi ulang produk telekomunikasi Rp50 juta
Top up Mandiri Prepaid Rp100 juta
Belanja Rp100 juta
CDM Setor tunai Rp50 juta
Merchant Tarik tunai Rp1 juta
Belanja offline dan online Rp100 juta

Itulah jenis kartu debit Mandiri yang dapat dipilih untuk melakukan transaksi pembayaran dengan mudah di era digital ini. Tidak hanya digunakan untuk pembayaran secara offline, kartu debit Mandiri juga bisa dimanfaatkan untuk transaksi online.

Kartu Debit Mandiri Silver GPN

Termasuk dalam level standar, kartu ATM Mandiri Silver hanya menerapkan biaya administrasi sebesar Rp3.500 per bulan. Adapun limit transaksinya bisa dijabarkan sebagai berikut:

ATM Jenis Transaksi Limit
Tarik tunai Rp10 juta
Transfer ke sesama rekening Mandiri Rp25 juta
Transfer antar bank Rp5 juta
Pembayaran tagihan atau pembelian Rp5 juta
EDC Tarik tunai Rp1 juta
Pembayaran tagihan atau pembelian Rp1 juta
Beli isi ulang produk telekomunikasi Rp1 juta
Top up Mandiri Prepaid Rp5 juta
Belanja Rp25 juta
CDM Setor tunai Rp50 juta
Merchant Tarik tunai Rp1 juta
Belanja offline dan online Rp25 juta

Kartu Debit Mandiri Gold GPN

Kartu ATM Mandiri Gold menerapkan biaya administrasi sebesar Rp5.000 per bulan bagi penggunanya. Berikut adalah rincian fitur yang tersedia dan limit dari jenis debit Mandiri ini:

ATM Jenis Transaksi Limit
Tarik tunai Rp10 juta
Transfer ke sesama rekening Mandiri Rp50 juta
Transfer antar bank Rp10 juta
Pembayaran tagihan atau pembelian Rp50 juta
EDC Tarik tunai Rp1 juta
Pembayaran tagihan atau pembelian Rp2 juta
Beli isi ulang produk telekomunikasi Rp5 juta
Top up Mandiri Prepaid Rp50 juta
Belanja Rp50 juta
CDM Setor tunai Rp50 juta
Merchant Tarik tunai Rp1 juta
Belanja offline dan online Rp50 juta

Inilah Berbagai Jenis Kartu ATM BCA

Inilah Berbagai Jenis Kartu ATM BCA

Inilah Berbagai Jenis Kartu ATM BCA – Kartu debit merupakan fasilitas yang diberikan oleh Bank kepada nasabah untuk mempermudah transaksi digital. Kartu debit dapat digunakan untuk mengoperasikan mesin ATM dengan berbagai keperluan. Seperti untuk mengecek saldo, mutasi rekening, transfer, dan melakukan pembayaran-pembayaran lainnya. Fungsi lain dari kartu debit adalah sebagai alat bayar saat berbelanja di merchant yang menyediakan mesin Electronic Data Capture (EDC). Jadi, bagi yang senang berbelanja, tidak perlu repot lagi membawa uang tunai. Cukup dengan kartu debit saja transaksi sudha bisa dilakukan dengan mudah. Selain itu, fungsi kartu debit ini juga bisa untuk setor tunai. Oleh karena itu, jika mau menabung tidak usah repot datang ke bank ataupun mengantri, kamu cukup mencari mesin ATM dan setor tunai lewat kartu debit. Umumnya, semua bank, termasuk BCA, menyediakan kartu debit. Hanya saja jenis dan limit yang diberikan berbeda-berbeda. Oleh karena itu, simak ulasan mengenai jenis-jenis kartu debit atau kartu ATM BCA berikut ini.

Kartu Debit BCA SimPel

BCA SimPel merupakan salah satu produk simpanan yang dikhususkan untuk mempersiapkan masa depan pelajar-pelajar di Indonesia. Di mana, hanya dengan melakukan setoran awal sebesar Rp5 ribu, para orang tua, bisa langsung membuka rekening tabungan atas nama anaknya (siswa) dan tidak akan dipungut biaya administrasi sedikit pun.

Baca Juga :  Mengenal Jenis Kartu Kredit Menurut Limitnya

Keuntungan Menggunakan Kartu Debit BCA

  • Berbelanja menjadi lebih praktis karena tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar.
  • Transaksi belanja menjadi lebih mudah karena tidak perlu menerima uang kembalian.
  • Belanja jadi lebih aman karena otorisasi transaksi berbelanja di EDC BCA dengan Personal Identification Number (PIN) yang hanya diketahui oleh kamu sendiri.
  • Puluhan ribu merchant bertanda Debit BCA tersebar di seluruh Indonesia yang akan menerima transaksi berbelanjamu.
  • Setiap transaksi belanja dengan kartu debit BCA akan tercatat dalam Mutasi Rekening. Sehingga, kamu dapat melihat kembali semua transaksi yang pernah dilakukan.

Kartu Debit BCA Platinum (GPN)

Terakhir, bagi pemilik kartu debit BCA Platinum GPN, kamu akan dibebankan biaya administrasi sebesar Rp19 ribu setiap bulannya dan pastinya masih lebih hemat seribu rupiah jika dibandingkan dengan yang Mastercard. Adapun, limit transaksi kartu debit BCA Platinum GPN adalah sebagai berikut.

Jenis Transaksi Limit
Limit Debit Rp150.000.000
Limit Transfer antar BCA (Rp-Rp) Rp150.000.000
Limit Transfer antar BCA (Rp-Valas) Rp150.000.000
Limit Transfer antar Bank Rp50.000.000
Limit Tarik Tunai Rp15.000.000
Limit Setor Tunai Rp100.000.000
Biaya Admin Rp19.000
Biaya Pembuatan/Penggantian Fisik Kartu Rp20.000

Kartu Debit BCA Gold (GPN)

Bagi pemiliki kartu debit BCA Gold GPN, kamu akan dibebankan biaya administrasi sebesar Rp16 ribu setiap bulannya. Lebih hemat, seribu rupiah jika dibandingkan dengan kartu debit BCA Gold Mastercard. Berikut adalah limit transaksi kartu debit BCA Gold GPN.

Jenis Transaksi Limit
Limit Debit Rp125.000.000
Limit Transfer antar BCA (Rp-Rp) Rp125.000.000
Limit Transfer antar BCA (Rp-Valas) Rp125.000.000
Limit Transfer antar Bank Rp40.000.000
Limit Tarik Tunai Rp15.000.000
Limit Setor Tunai Rp80.000.000
Biaya Admin Rp16.000
Biaya Pembuatan/Penggantian Fisik Kartu Rp15.000

Kartu Debit BCA Platinum (Mastercard)

Biaya untuk pembuatan kartu debit BCA Platinum adalah Rp20 ribu dengan biaya administrasi juga sebesar Rp20 ribu. Dibandingkan dengan jenis kartu debit Blue (Mastercard) dan Gold (Mastercard), kartu debit BCA Platinum ini dikenakan biaya administrasi bulanan paling besar. Namun, sebanding dengan limit transaksi yang besar. Berikut adalah limit transaksi kartu debit BCA Platinum Mastercard.

Jenis Transaksi Limit
Melalui Mesin ATM
Tarik Tunai Rp15.000.000
Setoran Tunai Rp100.000.000
Transfer antar Rekening BCA Rp150.000.000
Transfer antar Rekening BCA (ke rekening valas) Rp150.000.000
Transfer antar Bank Rp50.000.000
Melalui EDC
Debit BCA Rp150.000.000
Melalui Mobile Banking BCA (m-BCA)
Transfer antar Rekening BCA Rp150.000.000
Transfer antar Bank Rp50.000.000
Lainnya (untuk semua jenis kartu)
Melalui Internet Banking Rp500.000.000
Melalui myBCA Rp300.000.000

Selain itu, BCA juga menyediakan kartu debit serupa hanya saja berlogo Gerbang Pembayaran Nasional atau GPN. Untuk jenis ini, kartu hanya dapat digunakan di dalam negeri saja. Perbedaannya pun hanya pada biaya administrasinya. Berikut adalah, informasi lengkap mengenai kartu debit BCA GPN.

Kartu Debit BCA Xpresi

Berbeda dengan kartu debit BCA sebelumnya, kartu debit BCA Xpresi lebih diperuntukkan bagi anak-anak muda masa kini. Di mana, kamu bisa memiliki kartu debit kece ini dengan melakukan penempatan awal minimal Rp50 ribu saja. Selain itu, para pengguna kartu BCA Xpresi juga hanya akan dibebankan biaya administrasi sebesar Rp7.500. Lalu, bagaimana dengan ketentuan limitnya? Berikut adalah informasi selengkapnya.

Jenis Transaksi Limit (dalam Rupiah)
via ATM BCA
Tarik Tunai 7 juta
Setor Tunai 30 juta
Transfer ke Sesama Rekening BCA 25 juta
Transfer ke Sesama Rekening BCA (ke Rekening Valas) 15 juta
Transfer Antar Bank 10 juta
via EDC
Debit BCA 25 juta
via m-BCA
Transfer ke Sesama Rekening BCA 25 juta
Transfer Antar Bank 10 juta
Lainnya
via Internet Banking BCA 500 juta
via myBCA 300 juta

Keterangan:

  • Limit transaksi tarik tunai: adalah limit gabungan dari transaksi tarik tunai yang menggunakan kartu Paspor atau layanan Cardless di m-BCA.
  • Limit transaksi setor tunai: adalah limit gabungan dari transaksi setor tunai yang menggunakan kartu Paspor atau layanan Cardless di m-BCA.
  • Limit transfer: adalah limit gabungan dengan limit transfer di m-BCA.
  • Limit transfer (ke rekening Valas) terpisah dari limit transfer rupiah.
  • Batas pembayaran dengan Debit BCA menjadi satu dengan penarikan tunai di merchant dan Top up Flazz di EDC (terpisah dari batas pengambilan tunai di ATM).

Kartu Debit BCA Blue (GPN)

Biaya administrasi kartu debit / kartu ATM BCA Blue GPN adalah Rp14 ribu per bulan. Lebih hemat, seribu rupiah jika dibandingkan dengan kartu ATM BCA Blue Mastercard. Lalu, untuk biaya pembuatan kartunya pun Rp10 ribu. Untuk limit transaksi kartu debit BCA Blue GPN adalah sebagai berikut:

Jenis Transaksi Limit
Limit Debit Rp100.000.000
Limit Transfer antar BCA (Rp-Rp) Rp100.000.000
Limit Transfer antar BCA (Rp-Valas) Rp100.000.000
Limit Transfer antar Bank Rp30.000.000
Limit Tarik Tunai Rp15.000.000
Limit Setor Tunai Rp50.000.000
Biaya Admin Rp14.000
Biaya Pembuatan/Penggantian Fisik Kartu

Rp10.000

Mengenal Jenis Kartu Kredit Menurut Limitnya

Mengenal Jenis Kartu Kredit Menurut Limitnya

Mengenal Jenis Kartu Kredit Menurut Limitnya – Kartu kredit telah menjadi bagian penting dari kehidupan finansial di Indonesia, memberikan fleksibilitas dan kemudahan dalam bertransaksi sehari-hari. Namun, dengan beragamnya jenis dan fitur yang ditawarkan, memahami perbedaan di antara mereka menjadi kunci untuk memilih kartu kredit yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup. Simak penjelasan lebih lengkap mengenai jenis kartu kredit yang beredar di Indonesia. Kartu kredit adalah alat pembayaran yang praktis dan banyak digunakan di era digital seperti sekarang ini. Namun, sebelum Anda memilih kartu kredit yang sesuai dengan kebutuhan, ada baiknya untuk mengetahui jenis-jenis kartu kredit yang tersedia secara umum. Berikut ini adalah beberapa jenis kartu kredit yang perlu Anda ketahui.

Jenis Kartu Kredit Berdasarkan Limit

Jenis-jenis kartu kredit juga dapat dibedakan berdasarkan limit kredit yang dimiliki oleh pemegangnya. Berikut adalah beberapa contoh jenis kartu kredit berdasarkan limit kreditnya.

  • Kartu kredit silver memiliki limit paling rendah, berkisar antara Rp4.000.000,00 hingga Rp7.000.000. Kartu kredit ini biasanya cocok untuk nasabah dengan penghasilan bulanan minimal Rp3.000.000.
  • Kartu kredit gold memiliki limit yang lebih tinggi, antara Rp10.000.000 hingga Rp40.000.000. Kartu kredit ini umumnya dapat diajukan oleh nasabah dengan penghasilan bulanan minimal Rp5.000.000 hingga Rp10.000.000.
  • Kartu kredit platinum menawarkan limit tertinggi, mulai dari Rp40.000.000 hingga mencapai Rp1.000.000.000. Jenis kartu kredit ini hanya tersedia bagi nasabah dengan penghasilan bulanan minimal sekitar Rp180.000.000.
  • Kartu kredit titanium adalah jenis kartu kredit eksklusif yang memberikan limit yang sangat tinggi dan hanya tersedia untuk nasabah dengan penghasilan tinggi serta catatan keuangan yang kuat.

Baca Juga : Inilah Kredit dari Bank yang Siapa Tahu Kamu Perlukan

Tips Memilih Jenis Kartu Kredit sesuai Kebutuhan

Memilih jenis kartu kredit yang sesuai dengan kebutuhan kamu adalah langkah penting untuk memaksimalkan manfaat dan kenyamanan dalam penggunaannya. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu dalam memilih jenis kartu kredit yang tepat:

  • Perhatikan Fitur Utama: Pertimbangkan fitur utama yang ditawarkan oleh kartu kredit, seperti biaya tahunan, batas kredit, dan tingkat bunga. Pastikan fitur-fitur ini sesuai dengan kebutuhan keuangan.
  • Diskon dan Promosi: Periksa apakah kartu kredit menawarkan diskon khusus atau promosi di merchant-merchant tertentu yang sesuai dengan gaya hidup. Diskon pada restoran, supermarket, atau pusat perbelanjaan dapat menghemat biaya belanja.
  • Reward dan Cashback: Pilih kartu kredit yang menawarkan reward atau cashback yang sesuai dengan preferensi kamu. Beberapa kartu kredit menawarkan poin reward atau cashback untuk setiap transaksi yang dapat ditukarkan dengan berbagai hadiah atau potongan harga.
  • Jaringan Internasional: Jika kamu sering bepergian ke luar negeri, pertimbangkan untuk memilih kartu kredit dengan jaringan internasional yang luas. Ini akan memudahkan kamu dalam bertransaksi di luar negeri tanpa perlu khawatir tentang konversi mata uang atau biaya tambahan.
  • Afiliasi Bank: Perhatikan juga afiliasi bank dari kartu kredit yang dipilih. Apakah kartu kredit berasal dari bank umum, bank syariah, atau bank pemerintah? Pilihlah sesuai dengan preferensi kamu dan pastikan bank tersebut dapat memberikan layanan yang berkualitas dan dapat diandalkan.

Jenis-Jenis Kartu Kredit Berdasarkan Fungsinya

Selain berdasarkan limit, jenis kartu kredit juga dibedakan berdasarkan fungsinya, antara lain yaitu:

1. Kartu Debit Visa atau Master

Tak haya dapat digunakan sebagai transaksi pada umumnya, jenis kartu debit juga bisa dijadikan sebagai credit card, lho. Yap, kini sudah banyak orang menggunakan debit card sebagai alat pembayaran non-tunai seperti kartu kredit, terutama pada jenis yang memiliki logo visa atau master.

2. Credit Card

Credit card berfungsi sebagai salah satu alat pembayaran non-tunai barang atau jasa, di mana metode pelunasannya dapat dilakukan sekaligus untuk bulan berikutnya atau mengambil cicilan.

3. Kartu Biaya (Charge Card)

Berikutnya, jenis kartu kredit ini umumnya memiliki fungsi yang sama sebagai alat transaksi non-tunai, bedanya adalah nasabah harus full melunasi tagihannya di akhir bulan atau pada waktu berikutnya.

4. Kartu Tunai (Cash Card)

Sama seperti namanya, jenis kartu kredit ini digunakan untuk tujuan menarik tunai dana langsung melalui ATM atau teller tertentu, sehingga bisa digunakan pada berbagai cabang perbankan.

5. Kartu Jaminan (Cheque Guarantee Card)

Terakhir, fungsi dari jenis kartu yang satu ini adalah sebagai jaminan apabila nasabah ingin melakukan penarikan atau mencairkan sejumlah dana.

Inilah Kredit dari Bank yang Siapa Tahu Kamu Perlukan

Inilah Kredit dari Bank yang Siapa Tahu Kamu Perlukan

Inilah Kredit dari Bank yang Siapa Tahu Kamu Perlukan – Beberapa bank yang telah ditunjuk sebagai penyalur KUR di antaranya adalah bank-bank nasional dan bank pembangunan daerah (BPD) yang memiliki jangkauan luas serta kapabilitas untuk mendukung pelaku UMKM. Bank menyediakan berbagai jenis kredit perbankan sesuai tujuan dan kegunaannya. Sebelum mengajukan pinjaman, Anda harus mengenal pilihan kredit perbankan dahulu, seperti mengetahui kegunaan, suku bunga, jangka waktu, hingga syarat pengajuannya. Langkah ini tidak boleh dilewatkan agar Anda tidak salah memilih program pinjaman. Kesalahan dalam memilih jenis kredit dapat berujung pada gagal bayar dan memengaruhi skor kredit Anda. Kredit perbankan menjadi cara alternatif memperoleh dana segar untuk kebutuhan pribadi atau bisnis. Anda bisa membeli rumah, kendaraan bermotor, atau menjalankan usaha berbekal dana pinjaman tersebut. Jumlah dana yang diterima tentunya bervariasi sesuai program pinjamannya. Apakah Anda mengenal jenis-jenis kredit perbankan untuk memperoleh pinjaman? Setiap produk kredit tersebut disediakan oleh bank untuk memenuhi sejumlah kebutuhan masyarakat yang beragam. Lembaga keuangan ini menyediakan berbagai pilihan kredit perbankan sesuai jangka waktu dan kesanggupan pembayaran nasabahnya.

Kartu Kredit

Bank mengeluarkan kartu kredit sebagai fasilitas pinjaman kepada nasabah secara individu. Kartu kredit dapat Anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif atau produktif. Anda harus mengajukan permohonan kartu kredit, kemudian menunggu persetujuan pihak bank untuk memanfaatkan program kredit ini. Pembayaran kartu kredit biasanya ditagih setiap bulan dan disertai suku bunga pinjaman sesuai kesepakatan yang berlaku.

Baca Juga : Inilah Bank yang Menyediakan Dana Kur

Kredit Perumahan

Bank juga menyediakan kredit perumahan untuk membantu nasabah yang ingin memiliki properti seperti rumah, ruko, gedung, dan sebagainya. Anda harus menyediakan jaminan berupa sertifikat rumah atau bentuk aset lainnya untuk memperoleh pinjaman ini serta melalui proses wawancara bersama pihak bank. Dana kredit tersebut langsung dibayar untuk melunasi biaya pembelian rumah dan Anda cukup melunasi cicilannya sesuai kesepakatan.

Kredit Kendaraan Bermotor

Sesuai namanya, kredit kendaraan digunakan untuk membeli moda transportasi pribadi beroda dua atau empat kecuali truk. Anda bisa membeli kendaraan baru atau bekas berbekal dana dari kredit ini. Kredit kendaraan juga membutuhkan jaminan berupa kendaraan yang dibeli. Anda harus menyertakan slip gaji dan identitas pribadi untuk mengajukan program kredit ini.

Kredit Rekening Koran

Program ini memberikan hak kepada nasabahnya untuk melakukan penarikan dana dari rekeningnya sebagai bentuk pinjaman. Anda harus melakukan kesepakatan bersama pihak bank ini dan menentukan jumlah plafon sebelum memanfaatkan pinjaman rekening koran. Setelah disetujui, Anda bisa menarik dan mengembalikan dana menggunakan cek, bilyet giro, atau bentuk warkat lainnya. Kebanyakan nasabah memanfaatkan kredit rekening koran untuk membiayai kebutuhan hariannya.

Installment Loan

Program ini sering menjadi pilihan opsi pembayaran cicilan nasabah pada umumnya. Prosedurnya sederhana, Anda mengajukan pinjaman ke bank, kemudian melakukan pembayaran cicilan pokok beserta bunganya sesuai kesepakatan.

Jika terjadi keterlambatan, Anda akan mendapatkan denda dari pihak bank. Total angsurannya bersifat konstan alias tidak berubah signifikan, karena jumlah cicilan pokoknya meningkat dan suku bunganya menurun seiring berjalannya periode pinjaman.

Kredit dengan Jaminan

Program kredit ini mengharuskan Anda untuk menyediakan jaminan berupa deposito, properti, kendaraan, aset atau barang berharga lainnya. Anda akan mendapatkan berbagai kemudahan melalui program pinjaman dengan jaminan, seperti suku bunga kecil dan tenor pembayaran lebih panjang. Risikonya, aset tersebut akan disita oleh bank apabila terjadi gagal bayar.

Kredit Investasi

Jenis kredit ini tergolong dalam kredit produktif, yakni diajukan untuk kegiatan produksi, investasi, atau menjalankan usaha. Kredit investasi ditujukan kepada perusahaan untuk menjalankan kegiatan investasinya. Perusahaan bisa membangun pabrik atau proyek baru, melakukan ekspansi bisnis, atau kegiatan lainnya untuk memperoleh keuntungan jangka panjang. Jangka waktu kreditnya cukup lama karena perusahaan membutuhkan waktu untuk mendapatkan keuntungan sebelum membayarnya.

Kredit Usaha Rakyat (KUR)

KUR merupakan program pemerintah untuk membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam mendapatkan modal bisnis. Program ini hadir sejak 2007 dan bertujuan agar masyarakat tidak perlu bingung mencari sumber dana untuk menjalankan usahanya. KUR tersedia dalam berbagai bentuk, yaitu:

  • KUR Mikro: ditujukan kepada usaha mikro dengan modal maksimum Rp25.000.000.
  • KUR Ritel: ditujukan kepada usaha kecil atau menengah dengan modal maksimum Rp500.000.000.
  • KUR Penempatan TKI: ditujukan untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri dengan modal maksimum Rp25.000.000.
  • KUR Khusus: ditujukan untuk usaha bidang peternakan, perkebunan, dan perikanan rakyat dengan modal mulai Rp25.000.000 – Rp500.000.000.

Kredit Modal Kerja (KMK)

Pada dasarnya, KMK mirip seperti kredit investasi karena sama-sama ditujukan kepada perusahaan. Perbedaannya terletak pada jangka waktu yang diberikan dalam melunasi kreditnya.

KMK digunakan untuk membiayai kebutuhan perusahaan secara jangka pendek, seperti pembayaran utang, pemberian gaji karyawan, pengadaan stok barang, dan lain-lain.

Kredit Tanpa Agunan (KTA)

Berbeda dari jenis kredit sebelumnya, KTA tidak mewajibkan Anda untuk memberikan jaminan atas pinjamannya. Sebelum memperoleh dananya, bank harus melakukan pengecekan kualitas Anda sebagai calon debitur berdasarkan data-data dari lembaga keuangan lainnya. Proses pencairan dananya lebih cepat karena bank tidak perlu melakukan pengecekan aset sebagai jaminannya. OK! Bank juga menyediakan program kredit ini bagi Anda yang ingin mendapatkan modal usaha tetapi belum memiliki aset untuk dijaminkan. Anda bisa mendapatkan plafon pinjaman hingga Rp200.000.000 dan tenor hingga 5 tahun dari produk kredit kami.

Persyaratan dokumennya sangat mudah, cukup lampirkan e-KTP, NPWP, dan slip gaji atau dokumen legalitas usaha Anda. Gunakan pinjaman OK KTA secara online untuk kemudahan memenuhi kebutuhan hidup atau bisnis Anda. Dari sepuluh jenis-jenis kredit perbankan di atas, mana yang ingin Anda gunakan? Apapun pilihannya, tetap lakukan kewajiban Anda sebagai debitur untuk membayar cicilan tepat waktu sebelum jatuh tempo.

Inilah Bank yang Menyediakan Dana Kur

Inilah Bank yang Menyediakan Dana Kur

Inilah Bank yang Menyediakan Dana Kur – Pemerintah meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2024 dengan tujuan memperluas akses pembiayaan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Program KUR ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi melalui sektor UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Kebijakan KUR menjadi bagian dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional, di mana pemerintah menyalurkan program ini melalui 46 penyalur KUR. Kehadiran penjaminan pada program ini mendukung prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit kepada masyarakat. Selain itu, untuk menjaga praktik Good Corporate Governance dalam penyaluran KUR, pemerintah bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mengawasi pelaksanaan program ini. Di bank-bank besar, suku bunga KUR yang ditetapkan rata-rata sebesar 6%. Adapun bank-bank besar tersebut yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menjadi salah satu segmen usaha yang berperan penting menjadi katalis dan penopang ekonomi di Indonesia. Sayangnya, kompleksitas kondisi permodalan menjadi halangan tersendiri bagi pengusaha kecil untuk mengembangkan usahanya, terutama saat pandemi Covid-19. Untuk itu, pemerintah menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR), yakni kredit atau pinjaman yang menjadi bagian dari program pemerintah untuk memudahkan UMKM dalam mendapatkan pembiayaan atau modal usaha. Skema ini dirilis pada 2007 silam dan menjadi salah satu solusi jitu bagi UMKM untuk mengembangkan usahanya.

Baca Juga : Mengenal Jenis Kartu Debit dari Mandiri

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

PT Bank Mandiri Tbk menawarkan lima jenis KUR bagi pelaku UMKM yang membutuhkan modal untuk meningkatkan kapasitas usahanya. Adapun lima jenis KUR Bank Mandiri tersebut yakni KUR Super Mikro, KUR Mikro, KUR Kecil, KUR Penempatan TKI, dan KUR Khusus. KUR Super Mikro merupakan jenis KUR dengan limit kredit maksimal sampai dengan Rp 10 juta per debitur. Jangka waktu untuk KMK maksimal 3 tahun dan KI maksimal 5 tahun.

Sedangkan KUR Mikro adalah KUR dengan limit kredit maksimal sampai dengan Rp 50 juta per debitur. Jangka waktu untuk KMK maksimal 3 tahun dan KI maksimal 5 tahun. Berikutnya KUR Kecil merupakan jenis KUR di Bank Mandiri dengan limit kredit maksimal sampai dengan Rp 500 juta per debitur. Jangka waktu untuk KMK maksimal 4 tahun dan KI maksimal 5 tahun.

Selanjutnya ada KUR Penempatan TKI, dengan limit kredit maksimal sampai dengan Rp 25 juta per debitur. Adapun jangka waktunya yakni paling lama sama dengan masa kontrak kerja dan tidak melebihi jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun. Terakhir, ada KUR Khusus, yang diberikan kepada kelompok yang dikelola secara bersama dalam bentuk klaster dengan menggunakan mitra usaha untuk komoditas perkebunan rakyat dan peternakan rakyat serta perikanan rakyat, industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, atau komoditas sektor produktif lain yang bisa dikembangkan menjadi KUR Khusus.

Adapun limit kredit KUR ini sampai dengan Rp 500 juta, dengan jangka waktu untuk KMK maksimal 4 tahun dan KI maksimal 5 tahun. Manfaat KUR dari Bank Mandiri adalah prosesnya yang relatif mudah dan cepat, persyaratan kredit yang ringan, agunan berupa objek yang dibiayai, dan suku bunganya sebesar 6% per tahun. Khusus untuk jenis KUR Super Mikro, KUR Mikro, KUR Kecil sampai dengan Rp 100 Juta, dan KUR Penempatan TKI agunan tidak dipersyaratkan. Sedangkan untuk KUR Kecil di atas Rp 100 Juta dipersyaratkan berupa tanah dan/atau bangunan atau kendaraan bermotor sesuai dengan ketentuan bank. Adapun persyaratan dokumen yang harus dipenuhi oleh nasabah yang ingin mengajukan KUR dari Bank Mandiri adalah sebagai berikut

a. KUR Super Mikro, KUR Mikro, KUR Kecil, KUR Khusus

  • Nomor Induk Berusaha (NIB) atau Surat Keterangan Usaha Mikro dan Kecil yang diterbitkan oleh RT/RW, kelurahan/desa, atau pejabat yang berwenang dan/atau surat keterangan yang dipersamakan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang dibuktikan dengan kartu identitas berupa e-KTP atau Surat Keterangan Pembuatan e-KTP.
  • NPWP untuk limit diatas Rp 50 Juta.

b. KUR Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

  • Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang dibuktikan dengan kartu identitas berupa e-KTP atau Surat Keterangan Pembuatan e-KTP.
  • Perjanjian penempatan Pekerja Migran Indonesia yang ditempatkan oleh pelaksana penempatan tenaga kerja dan/atau tenaga magang Indonesia.
  • Perjanjian Kerja dengan pengguna bagi Pekerja Migran Indonesia baik yang ditempatkan oleh pelaksana penempatan tenaga kerja dan/atau tenaga magang Indonesia, Pemerintah atau Pekerja Migran Indonesia yang bekerja secara perseorangan.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Bank Central Asia (BCA) menawarkan empat jenis KUR yakni KUR Super Mikro, KUR Mikro, KUR Kecil, dan KUR Khusus. Dari limit kreditnya, untuk KUR jenis Super Mikro sampai dengan Rp 10 juta. Sedangkan untuk jenis KUR Mikro, limit kreditnya lebih dari Rp 10 juta sampai dengan Rp 100 juta. Sementara untuk jenis KUR Kecil, limit kreditnya lebih dari Rp 100 juta sampai dengan Rp 500 juta. Adapun untuk KUR Khusus, limit kreditnya sampai dengan Rp 500 juta.

Dari jangka waktunya, untuk KUR Super Mikro dan KUR Mikro maksimal 3 tahun dan KI maksimal 5 tahun. Dari biaya appraisal dan pengikatan agunan notaril tidak dikenakan pada kedua jenis KUR ini. Sedangkan untuk KUR Kecil dan KUR Khusus, jangka waktu untuk KMK maksimal 5 tahun dan KI maksimal 5 tahun. Adapun biaya appraisal dan pengikatan agunan notaril dikenakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Adapun untuk jenis agunan yang diterima dari keempat jenis KUR tersebut yakni tanah kosong/tanah bangunan, kios, dan kendaraan bermotor. Sedangkan agunan tambahan yakni persediaan barang dan mesin. Suku bunga dari KUR BCA tersebut sebesar 6% per tahun. Adapun syarat-syarat yang diperlukan untuk bisa mengajukan kredit usaha rakyat BCA adalah sebagai berikut.

a. KUR BCA senilai Rp 5 juta-Rp 100 juta

  • Pengusaha merupakan WNI dan memiliki KTP dan KK
  • Usia minimal pengusaha saat mengajukan ialah 21 tahun dan maksimal pelunasan 60 tahun
  • Memiliki usaha yang aktif minimal enam bulan.
  • Memiliki surat izin usaha.
  • Memiliki proposal atau laporan keuangan usaha.
  • Memiliki NPWP apabila mengajukan pinjaman di atas Rp 50 juta
  • Tidak sedang menerima kredit yang sama dari bank lain
  • Riwayat kredit lancar dari Bank Indonesia
  • Tidak di-blacklist oleh Bank Indonesia

b. KUR BCA senilai Rp 100 juta-Rp 500 juta

  • Pemohon merupakan individu atau bisa juga pemilik usaha berbadan hukum yang sah
  • Pengusaha berusia minimal 21 tahun dan maksimal adalah 55 tahun
  • Pengusaha produktif khususnya dalam usaha ritel yang mendapatkan KUR yang sesuai dengan ketentuan dari pemerintah
  • Usaha minimal sudah berjalan 6 bulan secara kontinyu
  • Fotocopy KTP/SIM
  • Fotocopy Kartu keluarga
  • Fotocopy buku rekening tabungan
  • Menyertakan dokumen asli aset berharga sebagai agunannya seperti sertifikat rumah, tanah, kebun atau BPKB
  • Mengisi formulir pengajuan KUR BCA Plus yang telah disediakan.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)

KUR di Bank Negara Indonesia bernama BNI Kredit Usaha Rakyat (BNI KUR), yang merupakan fasilitas kredit dari Bank Negara Indonesia untuk digunakan sebagai tambahan modal usaha produktif dalam bentuk KMK. Selain itu, nasabah juga dapat menggunakan fasilitas kredit ini sebagai KI.

Fasilitas kredit BNI KUR diberikan hingga maksimal Rp 500 juta dengan jangka waktu pengembalian hingga 3 tahun untuk Kredit Modal Kerja dan 5 tahun untuk Kredit Investasi. Adapun suku bunga kredit yang ditawarkan oleh Bank Negara Indonesia sebesar 7% per tahun. Adapun persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh nasabah yang ingin mengajukan BNI KUR, baik untuk KMK maupun KI, adalah sebagai berikut

a. Perorangan

  • Warga Negara Indonesia (WNI)
  • Usaha telah berjalan minimal 6 bulan
  • Fotokopi dokumen-dokumen (E-KTP, Kartu Keluarga, Surat Nikah (bagi yang sudah menikah), dan dokumen jaminan untuk kredit di atas Rp 25 juta, dibuktikan dengan Fotokopi bukti kepemilikan tanah, IMB, atau PBB dan BPKB)
  • Surat ijin usaha (SIUP, TDP, SITU, HO) atau keterangan usaha dari kelurahan/kecamatan
  • Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk kredit di atas Rp 50 juta

b. Badan

  • Warga Negara Indonesia (WNI)
  • Usaha telah berjalan minimal 6 bulan
  • Fotokopi dokumen-dokumen (E-KTP, Kartu Keluarga, dan dokumen jaminan untuk kredit di atas Rp 25 juta, dibuktikan dengan Fotokopi bukti kepemilikan tanah, IMB, atau PBB dan BPKB)
  • Surat ijin usaha (SIUP, TDP, SITU, HO) atau keterangan usaha dari kelurahan/kecamatan
  • Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk kredit di atas Rp 50 juta

PT Bank Rakyat Indonesia

Seiring dengan pulihnya ilklim usaha di Indonesia, Bank Rakyat Indonesia (BRI) berkomitmen untuk terus berkontribusi untuk memajukan usaha UMKM. BRI menawarkan dua jenis KUR yakni KMK dan atau KI dengan plafon kredit sampai dengan Rp 500 juta yang diberikan kepada usaha mikro, kecil dan koperasi yang memiliki usaha produktif yang akan mendapat penjaminan dari Perusahaan Penjamin.

Tujuan BRI memberikan KUR ini adalah untuk Meningkatkan akses pembiayaan UMKM dan Koperasi kepada bank, sebagai media pembelajaran UMKM untuk menjadi debitur yang bankable sehingga dapat dilayani sesuai ketentuan komersial perbankan pada umumnya (sebagai embrio debitur komersial). Diharapkan, usaha yang dibiayai oleh BRI dapat tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan.

Sementara untuk suku bunga kredit yang ditawarkan oleh BRI sebesar 6% per tahun, dengan jangka waktu yang lebih fleksibel yakni dari 12 bulan, 18 bulan, dan 24 bulan. Adapun persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh nasabah yang ingin mengajukan KUR dari BRI adalah sebagai berikut

  • Individu (perorangan)
  • Memiliki usaha yang telah berjalan minimal 6 (enam) bulan
  • Menjalankan usahanya di salah satu platform e-commerce (misal Shopee, Tokopedia dll) dan/atau penyedia ride hailing (Gojek atau Grab)
  • Tidak sedang menerima kredit dari perbankan kecuali kredit konsumtif seperti KPR, KKB, dan Kartu Kredit
  • Persyaratan administrasi: Identitas berupa KTP, Kartu Keluarga (KK), dan surat ijin usaha (dapat berupa surat keterangan yang diterbitkan oleh e-commerce atau ride hailing)

Penyebab Keuangan Negara Bermasalah

Penyebab Keuangan Negara Bermasalah

Penyebab Keuangan Negara Bermasalah – Masalah ini pun dapat dikatakan sudah mendarah daging, dan telah menjadi kebiasaan buruk bagi banyak orang hingga saat ini. Pada dasarnya, hampir setiap negara, baik itu negara maju ataupun berkembang, memiliki permasalahan terkait keuangan, termasuk Indonesia. Hanya saja, yang membedakan adalah jenis permasalahan keuangan yang dialami oleh masyarakatnya.

Termasuk juga cara yang diambil oleh bagian pemerintah dan masyarakatnya dalam mengambil andil untuk melakukan perubahan. Nah, supaya bisa mengatasi permasalahan keuangan tersebut, ada baiknya kamu mengetahui bentuk-bentuknya terlebih dahulu. Untuk Indonesia sendiri, terdapat tiga masalah keuangan yang dihadapi oleh beberapa lapisan masyarakat.

Baca Juga : Inilah Alasan Bahwa Keuangan di Indonesia Tidak Baik

Literasi Keuangan yang Rendah

Masalah keuangan di Indonesia yang terakhir adalah literasi keuangan yang rendah. Pemahaman akan konsep dasar keuangan serta perencanaannya tidak banyak dimengerti oleh seluruh masyarakat Indonesia. Minimnya pengetahuan dan informasi akan keuangan menjadi batasan dalam melakukan pengelolaan keuangan yang baik. Indonesia sendiri menempati ranking ke 62 dari 70 negara yang berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada di 10 negara terbawah dengan tingkat literasi rendah.

Nah, kondisi tersebut tidak bisa disimpulkan sebagai masalah hanya dengan satu penyebab saja. Sebab, ada banyak aspek yang memengaruhinya, seperti historis sampai budaya yang membuat masyarakat enggan mempelajari hal baru. Padahal, akses terhadap media belajar sudah semakin jauh lebih mudah dan murah dibandingkan dengan jaman dulu. Maka, pembagian ilmu mengenai pengelolaan keuangan harus dikemas dengan cara yang menarik supaya masyarakat tertarik dan ingin belajar. Lalu, kamu sendiri pun perlu memiliki kesadaran bahwa mempelajari tips serta ilmu mengenai finansial merupakan hal yang penting.

Pola Pikir yang Merusak

Masalah keuangan di Indonesia yang pertama adalah memiliki pola pikir yang merusak. Kesalahan pola pikir ini terletak kepada anggapan bahwa perencanaan keuangan hanya berlaku untuk golongan konglomerat. Padahal, semua orang perlu merencanakan keuangannya. Kegiatan tersebut juga tidak diwajibkan untuk menyewa atau meminta jasa orang lain.

Definisi dari perencanaan keuangan itu sendiri adalah sebuah proses untuk mencapai tujuan hidup seseorang melalui pengelolaan keuangan secara terencana. Secara tidak sadar, kamu sudah melakukan berbagai bentuk dan cara dalam merencanakan keuangan. Seperti mengalokasikan gaji bulanan untuk tagihan, makan, transportasi dan lainnya. Tanpa melakukan hal tersebut, kamu akan memiliki banyak pengeluaran tanpa tahu kemana uang tersebut pergi. Namun, kamu juga perlu memperhatikan kesalahan yang mungkin saja bisa terjadi, ya.

Kebiasaan Finansial yang Buruk

Masalah keuangan di Indonesia berikutnya yang perlu kamu ketahui adalah kebiasaan finansial yang buruk. Masalah ini sejatinya berkaitan dengan masalah pertama, yakni tertanamnya pola pikir yang salah sehingga menyebabkan kebiasaan yang sulit dihapuskan. Ketika seseorang merasa bahwa perencanaan keuangan hanya untuk golongan tertentu saja, akhirnya akan berdampak kepada perbuatan semena-mena kepada uang yang dimiliki. Hal tersebut juga akan berdampak kepada tidak adanya dana darurat, tabungan dengan jumlah yang seadanya, serta kebiasaan lain yang akan merugikan di masa depan. Kebiasaan buruk tersebut juga seringkali menjadi budaya masyarakat Indonesia, seperi membeli barang konsumtif dengan harga di atas kemampuan.

Budaya tersebut juga semakin diperparah dengan adanya sistem kredit dan pinjaman online dengan bunga bulanan yang cukup besar. Pada akhirnya, kebiasaan buruk yang tertanam dari konstruksi sosial itu akan sulit untuk dihilangkan, kecuali ada keinginan membuang kebiasaan itu.Salah satu cara yang dapat kamu gunakan untuk mencegah pembelian barang konsumtif adalah dengan membuat daftar belanja. Dengan demikian saat belanja kamu akan fokus dengan daftar belanja dan tidak tergoda untuk membeli barang di luar daftar.

Inilah Alasan Bahwa Keuangan di Indonesia Tidak Baik

Inilah Alasan Bahwa Keuangan di Indonesia Tidak Baik

Inilah Alasan Bahwa Keuangan di Indonesia Tidak Baik – Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani menegaskan, bahwa proyeksi ekonomi dunia diperkirakan masih suram hingga tahun depan. Dia pun mengingatkan akan besarnya tantangan serta berbagai risiko ekonomi global yang mungkin terjadi hingga 2025. “Kami sudah sampaikan lingkungan global masih dinamis dan tantangannya makin tinggi,” ungkap Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, dikutip Kamis (13/6/2024). Setidaknya ada enam tantangan besar yang harus dihadapi dunia ke depan yakni suku bunga tinggi, restriksi perdagangan yang semakin ketat, volatilitas harga komoditas, ketegangan geopolitik, mulai menuanya populasi dunia, hingga buruknya dampak perubahan iklim.

Baca Juga : 5 Jenis Deposito yang Wajib di Pelajari

Rasio NPF Naik

Rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) industri multifinance merangkak naik pada tahun ini. Hal ini diikuti pula dengan melambatnya pertumbuhan pembiayaan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per April 2024 rasio NPF gross sebesar 2,82%, naik 35 basis poin (bps) secara tahunan. Apabila dibandingkan dengan posisi Desember 2023, rasio NPF naik 38 bps. Begitu pula dengan NPF net per April 2024 yang naik 20 bps menjadi 0,89% dan naik 25 bps dibandingkan dengan Desember 2023.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menilai NPF multifinance naik karena daya beli masyarakat tertekan harga kebutuhan pokok yang melonjak sejak akhir 2023. “Nah, dengan demikian, ya suka atau tidak suka, pasti ada sekelompok atau sejumlah orang yang akhirnya harus pembayaran cicilannya tertunda,” katanya kepada CNBC Indonesia, dikutip Kamis (14/6/2024). Hal itu kemudian diikuti dengan melambatnya pertumbuhan piutang di industri multifinance, utamanya sektor otomotif. Selain menurunnya daya beli, perusahaan pembiayaan juga tengah berhadapan dengan kondisi sulit mencari debitur berkualitas baik.

Suku Bunga Acuan Tinggi

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 23-24 April 2024 memutuskan untuk menaikkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 6,25%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,50%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 7,00%.

Suku bunga yang tinggi ini berdampak kepada kredit yang berpotensi akan semakin mahal. Jika bunga kredit terus merangkak naik, maka masyarakat cenderung tidak mau untuk mengambil kredit baik secara perorangan maupun perusahaan untuk ekspansi bisnis. Alhasil, pertumbuhan ekonomi pun dapat terganggu.

Porsi Pengeluaran Untuk Konsumsi Terus Menurun

Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Mei 2024 mencatat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2024 menurun menjadi 125,2. Lebih rendah dari 127,7 pada April 2024. Kendati turun, IKK tetap berada dalam area optimis (>100) yaitu sebesar 125,2. BI menyatakan kuatnya keyakinan konsumen pada Mei 2024 didorong oleh keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap kondisi ekonomi ke depan yang tetap optimis.

“Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Mei 2024 tercatat masing-masing sebesar 115,4 dan 135,0,” ujar Erwin Haryono, Asisten Gubernur – Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dikutip Kamis (13/6/2024). Adapun, jika dilihat dari porsi pengeluaran responden untuk konsumsi terus mengalami penurunan. Pembelian durable goods atau barang tahan lama turun dari 116,4 pada Maret, menjadi 112,7 para Mei 2024.

Penurunan terjadi di semua kelompok pengeluaran. Responden dengan pengeluaran Rp3,1-4 juta mengalami penurunan terdalam, yakni menjadi 112 dari 122,1 pada bulan sebelumnya. Kemudian, pada Mei 2024, rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi mengalami penurunan, dibandingkan bulan sebelumnya, yakni 73,6% menjadi 73% pada Mei 2024.

Dolar Naik, Rupiah Jeblok

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) (DXY) cenderung mengalami kenaikan belakangan ini. Pada pertengahan Maret 2024, DXY berada di angka 103 dan pada 22 April 2024 menguat menjadi 106 atau naik sebesar 2,91%. DXY yang melonjak ini memberikan tekanan bagi rupiah. Pada pertengahan Maret 2024, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih berada di angka Rp15.575/US$. Namun pada 19 April 2024 ambruk ke level Rp16.250/US$1. Pada 1 April 2024, DXY berada di level 106,1. Ini level tertinggi hingga pertengahan 2024.

Mata uang Garuda terus tertekan dan sudah ambruk hampir 2% sepanjang April lalu. Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyampaikan, pelemahan rupiah sejak akhir Desember 2023 hingga saat ini mencapai 4,93%. Lebih baik dibandingkan dengan mata uang Filipina, Korea Selatan dan Thailand yang sudah di atas 5%. Destry yakin rupiah akan kembali menguat. “Ke depan BI perkirakan nilai tukar rupiah akan tetap stabil dengan kecenderungan menguat,” tegas Destry.

Pertumbuhan Kredit Menurun

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pada Maret 2024 kredit perbankan tumbuh double digit, yakni sebesar 12,40% year on year (yoy), dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 11,28 persen yoy atau menjadi Rp7.245 triliun. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan pertumbuhan kredit perbankan tertinggi pada sektor investasi, yaknio 14,83% yoy. Sedangkan, kredit modal kerja dan konsumsi masing-masing tumbuh 12,30% dan 10,22%.

Namun, sebelumnya pertumbuhan kredit mencapai 11,28% secara tahunan (yoy) per Februari 2024 menjadi Rp7.095 triliun. Angka ini lebih rendah dibandingkan Januari yang tumbuh 11,83% yoy. Berdasarkan jenis penggunaan, mayoritas pembiayaan untuk Rumah Tangga (RT) pada Februari 2024 mengalami kemunduran untuk Kredit Multi Guna (KMG) yakni dari 39,3% menjadi 37,7%. Jenis pembiayaan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) juga lebih rendah menjadi 22,6%. Begitu pula dengan kredit peralatan RT yang menurun menjadi 12% dari sebelumnya yang berada di angka 12,9%.

Penjualan Mobil Menurun

Lebih lanjut, penjualan mobil tercatat mengalami penurunan pada tiga bulan pertama 2024. Berdasarkan data penjualan mobil PT Astra International Tbk, penjualan wholesales (pabrik ke dealer) terkoreksi 23,8% year on year (YoY). Angkanya menjadi 215.069 unit pada periode Januari-Maret 2024, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni 282.601 unit.

Kredit yang lebih selektif dalam proses leasing atau perusahaan pembiayaan menaruh perhatian bagi produsen mobil, salah satunya Toyota. Alhasil, ini dapat berdampak kepada penjualan yang menurun. “Cuma yang kita concern adalah penurunan dari ekonomi, salah satunya dari kredit. Apakah terus apa tidak, nggak tahu. Kredit juga sekarang lebih selektif, informasi dari teman-teman kredit, NPL ada peningkatan. Ini impact terhadap market juga,” ujar Direktur Marketing Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy beberapa waktu lalu.

5 Jenis Deposito yang Wajib di Pelajari

5 Jenis Deposito yang Wajib di Pelajari

5 Jenis Deposito yang Wajib di Pelajari – Deposito berjangka adalah salah satu bentuk investasi perbankan yang populer, dengan jangka waktu yang telah ditentukan dan suku bunga yang cenderung lebih tinggi dibandingkan produk simpanan bank lainnya. Deposito berjangka memberikan keuntungan suku bunga yang stabil dan tinggi. Namun disisi lain, deposito berjangka rentan terhadap inflasi. Sementara itu, deposito on call memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada nasabah. Meskipun suku bunga lebih rendah dibandingkan deposito berjangka, deposito on call dapat ditarik kapan saja. Deposito jenis ini ditawarkan kepada nasabah dengan jumlah simpanan yang besar atau nasabah prioritas, serta dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).  Memilih antara deposito berjangka dan deposito on call tergantung pada preferensi dan kebutuhan nasabah. Jika stabilitas dan suku bunga yang tinggi penting bagi Anda, deposito berjangka mungkin menjadi pilihan yang baik. Namun, jika Anda membutuhkan akses cepat terhadap dana dan fleksibilitas dalam penarikan, deposito on call mungkin lebih sesuai.

Baca Juga : 3 Keuntungan Menabung di Deposito Berjangka

Jenis Jenis Deposito

Setelah memahami apa itu deposito, hal yang perlu diketahui selanjutnya adalah jenis-jenis deposito yang beredar dipasaran. Seperti yang telah dijelaskan diatas, deposito adalah salah satu instrumen investasi yang populer di kalangan masyarakat karena menawarkan tingkat pengembalian yang relatif stabil dengan risiko yang rendah. Meski demikian, Anda dapat melakukan perpanjangan masa deposit secara otomatis menggunakan sistem ARO atau Automatic Roll Over. Berikut ini jenis-jenis deposito yang perlu Anda ketahui:

Deposito Syariah

Deposito syariah dioperasikan berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang tidak melibatkan bunga atau riba. Pada deposito syariah, bank akan menggunakan uang nasabah untuk berinvestasi dalam kegiatan yang halal dan menguntungkan sesuai dengan syariah. Keuntungan dari investasi tersebut kemudian dibagi antara nasabah dan bank sesuai dengan kesepakatan bagi hasil yang telah ditetapkan.

Deposito Otomatis (Automatic Roll Over)

Pada deposito otomatis, dana yang disetorkan akan secara otomatis diperpanjang untuk periode berikutnya jika tidak diambil oleh nasabah pada saat jatuh tempo. Hal ini memudahkan nasabah yang ingin terus menginvestasikan uangnya tanpa harus melakukan perpanjangan secara manual. Bunga dari deposito ini sering kali ditambahkan ke dalam pokok deposito pada saat perpanjangan.

Sertifikat Deposito

Jenis selanjutnya adalah sertifikat deposito yang merupakan sertifikat tanda bukti investasi yang tidak tertuju hanya pada nama seseorang atau lembaga tertentu sebagai pemilik. Hal ini menjadikan sertifikat instrumen investasi deposito yang satu ini dapat dengan mudah dipindah tangankan ataupun diperjual belikan.

Deposito Berjangka

Deposito berjangka merupakan salah satu jenis instrumen yang paling populer dikalangan masyarakat. Pencairan deposito berjangka hanya dapat dilakukan saat waktu tertentu berdasarkan kesepakatan serta pilihan yang ditetapkan di awal.Produk investasi ini dapat dikeluarkan atas nama perorangan maupun lembaga. Pihak bank akan memberikan bunga secara langsung yang ditransfer melalui rekening yang terdaftar. Nilai suku bunga yang ditawarkan dari instrumen investasi deposito berjangka ini termasuk tinggi jika dibandingkan dengan tabungan simpanan biasa.

Deposito On Call

Sepertinya belum banyak yang tahu apa itu deposito on call. Tak jauh berbeda dengan jenis-jenis deposito lainnya. Deposito on call adalah produk investasi berupa tabungan berjangka dengan waktu penyimpanan yang relatif lebih singkat, yakni minimal 7 hari dan maksimal 1 bulan. Jenis instrumen investasi yang satu ini hanya dapat digunakan untuk penyimpanan dana dengan jumlah yang sangat besar. Pencairan bunganya juga dapat dicairkan bersamaan dengan pencairan deposito dengan syarat nasabah sudah menginformasikan sebelumnya bahwa deposito tersebut akan diambil atau dicairkan.

3 Keuntungan Menabung di Deposito Berjangka

3 Keuntungan Menabung di Deposito Berjangka

3 Keuntungan Menabung di Deposito Berjangka – Di Indonesia, aturan tentang deposito perbankan diatur Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Undang-undang ini mengatur berbagai aspek terkait lembaga perbankan, termasuk deposito, khususnya Pasal 21 yang menjelaskan tentang deposito. Dalam konteks deposito, Undang-undang perbankan mengatur berbagai hal seperti definisi deposito, hak dan kewajiban antara bank dan nasabah deposito, serta perlindungan bagi nasabah deposito. Selain itu, peraturan turunan seperti peraturan Bank Indonesia (PBI) juga turut mengatur lebih rinci mengenai tata cara pengelolaan deposito oleh bank dan hak serta kewajiban nasabah deposito. Deposit atau simpanan yang ditempatkan pada bank biasanya dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk memastikan keamanan dan kepercayaan nasabah terhadap sistem perbankan. LPS menjamin simpanan nasabah hingga batas tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Keuntungan Deposito Berjangka

Keuntungan deposito berjangka adalah memiliki suku bunga dengan nilai lebih tinggi dibandingkan produk simpanan perbankan lainnya. Deposito berjangka memiliki resiko yang minim sehingga populer di kalangan nasabah yang ingin menginvestasikan uangnya. Nilai suku bunga deposito dapat mencapai tiga kali lipat lebih besar dari bunga tabungan. Berikut beberapa manfaat deposito jenis berjangka:

Baca Juga : Inilah Peran Perbankan Terhadap Kondisi Perekonomian

  • Dapat dijadikan investasi

Deposito dapat dijadikan investasi karena nasabah tidak diharuskan untuk membayar tagihan setiap bulannya. Nasabah hanya cukup membayar pada awal setoran, selanjutnya nasabah dapat menikmati hasil dari bunga investasi pada saat jatuh tempo jangka waktu yang ditetapkan pada awal pembukaan deposito. Anda juga dapat menambah jumlah setoran setiap bulannya, serta akan mendapatkan hasil akhir yang lebih besar.

  • Suku Bunga Yang Tinggi

Suku bunga yang ditawarkan oleh deposito berjangka cukup tinggi yakni berkisar antara 3% hingga 5% per tahun. Investasi ini cocok untuk keperluan di masa depan, tanpa perlu khawatir soal kerugian, profit pun dapat diperoleh dengan mudah.

  • Minim Resiko Kerugian

Deposito berjangka tidak terpengaruh oleh sistem pergerakan pasar. Sehingga kecil kemungkinan nasabah akan mengalami kerugian. Deposito juga berbeda dengan jenis instrumen investasi lain, seperti saham yang nilainya dapat berubah-ubah setiap waktu.

Kekurangan deposito berjangka dapat terpengaruh inflasi atau naiknya harga barang dan jasa secara drastis dan terjadi secara terus menerus. Meskipun pengembaliannya tidak terlalu tinggi, akan tetapi produk simpanan ini banyak diminati oleh investor karena menawarkan suku bunga tetap.

Manfaat Deposito

Deposito adalah instrumen keuangan yang menawarkan keuntungan berupa kepastian return selama jangka waktu tertentu. Dibandingkan produk simpanan lainnya, manfaat deposito yang akan didapatkan nasabah jauh lebih besar. Hal tersebut berkaitan dengan fungsi deposito sebagai salah satu pilihan instrumen investasi. Bedanya deposito dengan produk perbankan lainnya yaitu dicairkan setelah jangka waktu yang telah ditetapkan. Selain itu, jatuh tempo juga bisa diperpanjang secara otomatis dan jenis produk perbankan ini tersedia dalam mata uang rupiah dan mata uang asing.

Keuntungan per Tenor

Nasabah mendapatkan keuntungan di akhir tenor deposito. Di mana Anda dapat memilih untuk menarik keuntungan yang sering disebut juga pendapatan per tenor tersebut. Jadi, walaupun uang depositonya tidak bisa Anda tarik. Namun pendapatan per tenor ini tetap bisa Anda nikmati. Akan tetapi, untuk menghasilkan untung yang lebih maksimal lagi, disarankan untuk kembali menyetorkan pendapatan per tenor tersebut ke dalam rekening deposito berjangka untuk mendapatkan peningkatan suku bunga sesuai tenor.

Risiko Investasi Kecil

Adapun bila dibandingkan dengan produk investasi, deposito berjangka jadi instrumen investasi yang memiliki tingkat risiko lebih kecil dibandingkan instrumen investasi lainnya seperti saham dan obligasi. Investor tak perlu khawatir akan fluktuasi pasar saham ataupun perubahan harga yang terjadi karena hal tersebut tidak mempengaruhi nilai deposito.

Sementara itu, menurut OJK produk deposito bisa nasabah jadikan jaminan kredit atau agunan untuk mengajukan produk pembiayaan atau kredit. Melalui produk deposito ini turut membantu Anda untuk merencanakan dan mengelola keuangan lebih tepat sasaran lagi berdasarkan kebutuhan pada jangka waktu tertentu sesuai produk deposito yang Anda pilih.

Media Penyimpan Dana Tabungan Teraman

Tak semua orang pandai menyimpan uang. Banyak kasus di mana Anda sudah menyimpan tabungan dengan aman di rumah atau dalam bentuk produk tabungan dari bank, tapi uang tersebut tetap Anda gunakan untuk keperluan sehari-hari. Kebiasaan buruk ini tentu membuat dana tabungan jadi kurang aman untuk disimpan. Namun, dengan mempercayakan dana tabungan pada produk deposito, kesempatan untuk menggunakan dana tabungan itu semakin minim. Pasalnya nasabah akan melalui deposito, dana akan disimpan dan tidak bisa diambil sebelum jatuh tempo.

Sebagai Instrumen Berinvestasi

Bila dibandingkan dengan produk perbankan lainnya, produk deposito khususnya deposito berjangka merupakan produk perbankan yang menawarkan return tertinggi. Apalagi jika uang yang nasabah setorkan dalam jumlah besar maka potensi menghasilkan return lebih besar sehingga keuntungan yang didapatkan akan lebih optimal.

Return Deposito Bersifat Kompetitif

Melanjutkan dari manfaat deposito sebelumnya. Perbedaan return deposito dengan produk perbankan lainnya dapat mencapai 3 kali lipat. Faktor yang dapat mempengaruhi besaran return deposito berjangka yaitu jangka waktu penyimpanan yang nasabah pilih.

Inilah Peran Perbankan Terhadap Kondisi Perekonomian

Inilah Peran Perbankan Terhadap Kondisi Perekonomian

Inilah Peran Perbankan Terhadap Kondisi Perekonomian – Memahami definisi perbankan harus berawal dari definisi istilah tersebut. Memang dalam sehari-hari, setiap kegiatan ekonomi kamu pasti tak bisa terlepas dari transaksi perbankan. Ada beberapa sumber yang bisa mendefinisikan istilah perbankan. Pertama, menurut UU RI No. 19 Tahun 1998, bank adalah sebuah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan.  Lalu, selanjutnya simpanan tersebut disalurkan kepada masyarakat dengan bentuk kredit atau bentuk lainnya. Sedangkan, perbankan adalah segala aspek yang menyangkut bank, kegiatan kelembagaan, usaha serta cara pelaksanaan kegiatan usahanya. Selain itu, perbankan menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan) adalah suatu lembaga perantara keuangan yang menghubungkan pihak yang memerlukan dana (lending) dan pihak yang kelebihan dana (funding). Jadi dari kedua sumber tersebut, definisi apa itu perbankan yakni aspek yang terdiri dari aktivitas transaksi yang berhubungan dengan bank sebagai badan usaha penghimpun dana dari masyarakat. Tujuannya adalah agar terjadi transaksi lending dan funding dalam sistem perekonomian pada suatu negara.

Baca Juga : Penyebab Keuangan Negara Bermasalah

Peran Perbankan dalam Perekonomian

Selain fungsi perbankan di atas, perbankan juga memiliki peran penting dalam aspek perekonomian suatu negara dan juga masyarakat. Tak hanya sebagai pihak penghimpun dan penyalur dana, peran lain dalam aspek ekonomi dari perbankan adalah:

  • – Penunjang perekonomian;
  • – Sebagai sumber biaya pembangunan ekonomi negara;
  • – Berperan membantu masyarakat mengatasi masalah keuangan;
  • – Membantu masyarakat agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari;
  • – Berperan meningkatkan awareness pada masyarakat saat akses produk jasa keuangan.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perbankan adalah sebuah sistem yang berhubungan dengan bank, yang mana di dalamnya terdiri dari berbagai aktivitas keuangan. Misalnya, proses transaksi pendanaan, penarikan uang dan sebagainya.

Fungsi Perbankan

Jenis-jenis perbankan sudah kamu pahami, maka selanjutnya adalah memahami fungsi dari perbankan. Sudah dibahas singkat di atas bahwa fungsi perbankan yaitu menghimpun dan menyalurkan uang pada masyarakat. Nantinya, aktivitas tersebut akan membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yaitu bankableunbanked, dan underbanked. Golongan masyarakat tersebut secara tak langsung sudah terbentuk dari sistem perbankan yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Adapun fungsi lain dari perbankan adalah sebagai berikut:

Pencetak Uang

Fungsi perbankan pertama adalah sebagai pencetak mata uang suatu negara. Uang yang dicetak dengan mekanisme kliring merupakan uang giral/alat pembayaran. Jenis bank yang bertugas adalah bank umum, sedangkan bank sentral hanya berfungsi sebagai pihak yang memonitor peredaran uang di masyarakat.

Pendukung Kelancaran Transaksi Pembayaran

Kedua, fungsi perbankan adalah sebagai pendukung kelancaran transaksi pembayaran sehari-hari. Fungsi ini berkaitan dengan jasa yang ditawarkan oleh bank umum saat mekanisme pembayaran terjadi. Contoh dari fungsi perbankan yang satu ini adalah proses transfer uang, kredit, penerimaan setoran, dan lain-lain.

Tempat Penyimpanan Barang-Barang Berharga

Fungsi terakhir dari perbankan adalah tempat penyimpanan barang-barang berharga. Hal ini berdasarkan salah satu jasa yang ditawarkan oleh bank, yang mana masyarakat bisa menggunakan jasa ini. Barang-barang berharga yang bisa disimpan di bank adalah uang. Lalu, ada juga safety box yang berguna untuk menyimpan surat-surat sekuritas atau berharga.

Hak dan Kewajiban Bank

Dalam melakukan kegiatannya, bank berfungsi untuk melakukan kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Untuk mendirikan sebuah bank, wajib mendapatkan izin usaha dari menteri (menteri keuangan) setelah mendengar pertimbangan dari Bank Indonesia (BI) sebagai pengawas dan pembina industri perbankan di Tanah Air.  Untuk mendapatkan izin usaha, bank umum maupun bank perkreditan rakyat, sebagaimana dimaksud Pasal 16 UU Perbankan, bank wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:

  1. susunan organisasi;
  2. permodalan;
  3. kepemilikan;
  4. keahlian dibidang perbankan;
  5. kelayakan rencana kerja; dan
  6. hal-hal lain yang ditetapkan oleh menteri, setelah mendengar pertimbangan Bank Indonesia.

Selain itu, bank juga wajib memberikan perlindungan hukum kepada nasabahnya yang diatur oleh UU Perbankan dan undang-undang perlindungan konsumen. Bentuk perlindungan hukum kepada nasabah sebagaimana diatur dalam UU Perbankan terdiri atas:

  1. Penyediaan informasi mengenai potensi risiko kerugian nasabah bertujuan untuk memastikan akses yang lebih terbuka terhadap informasi kegiatan usaha dan kondisi bank. Hal ini juga menjamin adanya transparansi dalam sektor perbankan;
  2. Rahasia bank dimaksudkan agar kepercayaan masyarakat meningkat, dengan jaminan bahwa pengetahuan bank mengenai simpanan dan kondisi keuangan nasabah tidak akan disalahgunakan;
  3. Pembentukan Lembaga Penjamin Simpanan mewajibkan setiap bank untuk menjamin dana masyarakat yang disimpan dalam bank tersebut.