Penyebab Keuangan Negara Bermasalah – Masalah ini pun dapat dikatakan sudah mendarah daging, dan telah menjadi kebiasaan buruk bagi banyak orang hingga saat ini. Pada dasarnya, hampir setiap negara, baik itu negara maju ataupun berkembang, memiliki permasalahan terkait keuangan, termasuk Indonesia. Hanya saja, yang membedakan adalah jenis permasalahan keuangan yang dialami oleh masyarakatnya.
Termasuk juga cara yang diambil oleh bagian pemerintah dan masyarakatnya dalam mengambil andil untuk melakukan perubahan. Nah, supaya bisa mengatasi permasalahan keuangan tersebut, ada baiknya kamu mengetahui bentuk-bentuknya terlebih dahulu. Untuk Indonesia sendiri, terdapat tiga masalah keuangan yang dihadapi oleh beberapa lapisan masyarakat.
Baca Juga : Inilah Alasan Bahwa Keuangan di Indonesia Tidak Baik
Literasi Keuangan yang Rendah
Masalah keuangan di Indonesia yang terakhir adalah literasi keuangan yang rendah. Pemahaman akan konsep dasar keuangan serta perencanaannya tidak banyak dimengerti oleh seluruh masyarakat Indonesia. Minimnya pengetahuan dan informasi akan keuangan menjadi batasan dalam melakukan pengelolaan keuangan yang baik. Indonesia sendiri menempati ranking ke 62 dari 70 negara yang berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada di 10 negara terbawah dengan tingkat literasi rendah.
Nah, kondisi tersebut tidak bisa disimpulkan sebagai masalah hanya dengan satu penyebab saja. Sebab, ada banyak aspek yang memengaruhinya, seperti historis sampai budaya yang membuat masyarakat enggan mempelajari hal baru. Padahal, akses terhadap media belajar sudah semakin jauh lebih mudah dan murah dibandingkan dengan jaman dulu. Maka, pembagian ilmu mengenai pengelolaan keuangan harus dikemas dengan cara yang menarik supaya masyarakat tertarik dan ingin belajar. Lalu, kamu sendiri pun perlu memiliki kesadaran bahwa mempelajari tips serta ilmu mengenai finansial merupakan hal yang penting.
Pola Pikir yang Merusak
Masalah keuangan di Indonesia yang pertama adalah memiliki pola pikir yang merusak. Kesalahan pola pikir ini terletak kepada anggapan bahwa perencanaan keuangan hanya berlaku untuk golongan konglomerat. Padahal, semua orang perlu merencanakan keuangannya. Kegiatan tersebut juga tidak diwajibkan untuk menyewa atau meminta jasa orang lain.
Definisi dari perencanaan keuangan itu sendiri adalah sebuah proses untuk mencapai tujuan hidup seseorang melalui pengelolaan keuangan secara terencana. Secara tidak sadar, kamu sudah melakukan berbagai bentuk dan cara dalam merencanakan keuangan. Seperti mengalokasikan gaji bulanan untuk tagihan, makan, transportasi dan lainnya. Tanpa melakukan hal tersebut, kamu akan memiliki banyak pengeluaran tanpa tahu kemana uang tersebut pergi. Namun, kamu juga perlu memperhatikan kesalahan yang mungkin saja bisa terjadi, ya.
Kebiasaan Finansial yang Buruk
Masalah keuangan di Indonesia berikutnya yang perlu kamu ketahui adalah kebiasaan finansial yang buruk. Masalah ini sejatinya berkaitan dengan masalah pertama, yakni tertanamnya pola pikir yang salah sehingga menyebabkan kebiasaan yang sulit dihapuskan. Ketika seseorang merasa bahwa perencanaan keuangan hanya untuk golongan tertentu saja, akhirnya akan berdampak kepada perbuatan semena-mena kepada uang yang dimiliki. Hal tersebut juga akan berdampak kepada tidak adanya dana darurat, tabungan dengan jumlah yang seadanya, serta kebiasaan lain yang akan merugikan di masa depan. Kebiasaan buruk tersebut juga seringkali menjadi budaya masyarakat Indonesia, seperi membeli barang konsumtif dengan harga di atas kemampuan.
Budaya tersebut juga semakin diperparah dengan adanya sistem kredit dan pinjaman online dengan bunga bulanan yang cukup besar. Pada akhirnya, kebiasaan buruk yang tertanam dari konstruksi sosial itu akan sulit untuk dihilangkan, kecuali ada keinginan membuang kebiasaan itu.Salah satu cara yang dapat kamu gunakan untuk mencegah pembelian barang konsumtif adalah dengan membuat daftar belanja. Dengan demikian saat belanja kamu akan fokus dengan daftar belanja dan tidak tergoda untuk membeli barang di luar daftar.